Angkatan 16

Jangan pernah terucap "Dulu dia sahabatku"

Menjadi Juara

Berproses agar selalu siap menghadapi segala situasi dan kondisi

To be leader

Pendidikan sebagai proses penempaan diri, jiwa, dan kepemimpinan.

Arjuna

Berharap dapat mewarisi kebaikan sikap dan sifatnya.

Resolusi

Sebagai penyemagat dan pengingat dalam menggapai cita-cita.

Wisuda

Selesai satu proses bersiap menjalani proses berikutnya.

Pramuka di Hati

Indahnya kebersamaan dan keberagaman dalam berpramuka.

Pencapaian Resolusi

1 of 5 Resolusion. "Menjadi 3 besar dalam suatu perlombaan/kompetisi"

Rabu, 10 Desember 2014

Aplikasi Penilaian UAS Kelas I dan IV Versi v.03.2YP



Pada tanggal 5 Desember 2014 lalu menteri pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan telah mengumumkan bahwa pelaksanaan kurikulum ditunda kalanjutan pelaksanaannya guna disempurnakan. Kemudian sekolah yang sudah melaksanakan selama 3 semester tetap melanjutkan dan dijadikan prototipe. Namun kita yang berada di naungan Kementrian Agama masih menunggu sikap. Maka sembari menunggu, kita selesaikan dulu apa yang sudah kita mulai.

Senin, 08 Desember 2014

Surat Untuk Mantan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI



Growing Up Plan 7
Surat Untuk Mantan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Selasa, 09 Desember 2014
Kepada :
Bapak Mantan Meteri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Salam Guru Hebat, Guru Cerdas, dan Guru Ikhlas.
Saya salah satu pendidik di Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Semarang. Saya ingin menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan kurikulum 2013. Pertama kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Muhamad Nuh. Saya mengucapkan terima kasih Anda sudah mengenalkan Kurikulum 2013 yang bagus dan indah ini. Dengan konsep penilaiannya yang bagus dan aspek yang dinilai juga menyeluruh. KI 1 hingga KI 4 yang baru saya kenal. Sisi sikap spriritual, sikap sosial, pengetahauan, dan ketereampilan dinilai secara terpisah. Sehingga memudahkan kita memetakan kemampuan siswa. Namun di sisi lain Pak Nuh, kami masih kesulitan menerapkan kurikulum yang Anda canangkan ini. Karena tidak adanya dokumen atau instrumen yang bisa kami pelajari. Seolah-olah kurikulum 2013 ini adalah sebuah proyek disertasi bagi mahasiswa S3. Dokumen dan instrumennya adalah sekolah yang melaksanakan kurikulum atau istilah dari rekan saya adalah dokumen berjalan.
Dari segi penerapan saya dan rekan guru sudah mulai paham bagaimana mengajar sesuai tuntutan kurikulum 2013. Kami juga sudah bisa memetakan KI dan KD-nya. Bahkan sedang belajar menyusun RPP tematik sesuai buku. Dengan konsekuensi harus begadang tentunya. Kami sudah belajar menyusun RPP sesuai buku tapi pembagian buku belum sampai ke kami. Jadi bagaimana saya dan rekan-rekan dapat melaksanakan kurikulum 2013 dengan baik. Hal yang paling menyulitkan kami adalah cara evaluasinya yang sangat rumit. Menilai dari setiap KD dari setiap tema yang terdiri dari tujuh mata pelajaran bagi kelas empat dan terdiri dari lima mata pelajaran bagi kelas satu itu luar biasa sekali rumitnya. Kemudian dalam laporan kami harus menyatukan berbagai KD tersebut dalam satu mata pelajaran yang terpisah di tiap tema agar bisa dideskripsikan. “Wah” sekali rasanya. Dan Anda Pak Nuh, belum memberikan kepada kami aplikasi pengolahan nilai yang mudah agar meringankan kerja kami sehingga kami harus membuat sendiri. Dari Kementrian hanya memberikan pedoman penilaian saja dan itu pun belum cukup membantu. Jadi saya harap Anda bisa menerima dengan legowo jika Pak Anies memperbaiki kurikulum 2013 ini agar bisa lebih sempurna dan mudah diterapkan.
Kedua kepada Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Pak Anies Baswedan. Disatu sisi saya menyambut keputusan Pak Anies Baswedan menghentikan kurikulum 2013 dengan senang karena saya bisa mengobati kepeningan saya dalam pelaksanaan kurikulum yang belum matang ini. Saya berterima kasih Anda bersama tim berkenan menyempurnakannya.Tapi di sisi lain saya juga tidak setuju dengan penghentian kurikulum 2013 karena telah menghentikan saya belajar bagaimana menguasai kurikulum ini dengan asyik dan senang. Perlu Anda ketahui sejak kami di lingkungan MI menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014/2015 kami mulai belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat menguasainya. Bahkan kami menyediakan jadwal khusus untuk sosialisasi dan pelatihan dengan biaya tentunya. Di kabupaten Semarang sendiri kami sudah membentuk tim yang solid dalam rangka pendampingan implementasi kurikulum 2013 ini yaitu dengan melibatkan Widya Iswara dari Balai Diklat Kementrian Agama Semarang. Kami belajar dengan mereka mulai dari perubahan paradigma hingga cara evaluasinya yang mudah. Sehingga banyak trial and error yang kami lakukan. Dan itu merupakan hal yang natural dalam belajar. Dalam hal aplikasi kami bersama dengan WI BDK telah belajar banyak versi mulai versi 1 hingga versi 16 dengan segala kerumitannya. Tapi kami senang karena bisa tahu titik kelemahan dan keunggulan kurikulum 2013.
Saya berpesan jika memang disempurnakan tolong siapkan instrumen yang jelas sehingga bisa dilaksanakan secara nasional. Kemudian perbaiki pemetaan KD dalam buku guru karena masih ada kekurangan. Contohnya berikut ini yang saya temukan ketika saya belajar memetakan KD. Catatan catatan ketika membuat aplikasi penilaian KI-3 Kelas IV Kurtilas :
1. Menemukan 2 KD yang sama nomer tetapi berbeda bunyi. Solusinya kembali ke permendikbud no 57 lihat lampiran yang B.
          a.   Terjadi pada mapel IPA KD 3.6
2.  Menemukan pemetaan KD di Sub Tema namun tidak muncul di PB. Solusinya lihat secara teliti pada PB KD berapa saja yang keluar.
          a.   Terjadi pada mapel PPKN
          b. Terjadi pada mapel SBdP Tema 4 Sub Tema 3 KD 3.1
3.    Menemukan pemetaan KD di Sub Tema tidak sama dengan KD di PB. Solusi lihat materi yang disajikan sesuai dengan KD di pemetaan Sub Tema atau sesuai KD di pemetaan PB.
        a. Terjadi pada Mapel SBdP Tema 3 Sub Tema 2 yaitu KD 3.2 di pemetaan Sub Tema     namun yang keluar di PB KD 3.1
4. Menemukan KD di PB namun tidak ada di pemetaan Sub Tema. Solusi lihat materi pembelajaran apakah sesuai dengan KD yang di maksud atau tidak.
         a.   Terjadi pada mapel SBdP Tema 3 Sub Tema 3 PB 4
         b.  Terjadi pada mapel SBdP Tema 4 Sub Tema 3 PB 3 KD 3.4
         c.   Terjadi pada mapel PJOK Tema 3 Sub Tema 3 PB 4 KD 3.9
5.    Menemukan no KD yang salah. Solusi lihat materi.
       a.   Terjadi pada mapel SBdP Tema 4 Sub Tema 2 PB 1 KD 3.5 sedangkan yang benar harusnya no KD nya adalah 3.4
Dan mungkin masih ada lagi yang saya tidak temukan karena saya melihat hanya sekilas saja untuk mengetahui KD-KD yang muncul tanpa melihat materi secara detail.
Maka tolong dengan sangat sediakan instrumen :
1.    Pemetaan KD yang berlaku secara nasional.
Sehingga kami tak perlu memetakan ulang dengan melihat dari buku guru. Dan pemetaan ini berlaku secara nasional.
2.    Pedoman penilaian UH, UTS, dan UAS yang applycable atau mudah diterapkan.
3.    Aplikasi pengolahan nilai US, UTS, UAS hingga rapor yang mudah.

Diakhir surat ini saya berharap kurikulum 2013 bisa diterapkan secara nasional di seluruh sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia pada tahun ajaran 2015/2016 sehingga tidak terlalu lama berhenti belajarnya. Semoga catatan singkat dan sederhana bisa jadi referesnsi dari daerah yang sedang berproses mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan baik dan mudah.
Salam Guru Hebat, Guru Cerdas, dan Guru Ikhlas.

MI Tarbiyatul Ulum, Jembrak, Pabelan, Kab. Semarang

Guru Kelas IV
Sriyanto, S.Pd.I

Selasa, 25 November 2014

Aplikasi Penilaian Rapor Kurikulum 2013

Sahabat guru kelas I dan IV MI yang saya banggakan dan saya hormati. Berkenaan dengan penerapan kurikulum 2013 memberi tanggung jawab kepada kita untuk dapat melakukan penilaian secara menyeluruh dan pada tiap siswa. Penilaian di rapor adalah berupa deskripsi capaian dan ketidaktercapaian siswa dalam mengikuti proses belajar. Maka dari itu kita semua harus bisa mengolah nilai dari harian, UTS, UAS, hingga menjadi nilai rapor. Termasuk bagaimanan mengkoversi nilai angka menjadi nilai huruf. Dalam rangka membantu bapak ibu guru semua berikut kami unggah aplikasi penilaian rapor kelas I dan IV MI.
1. Aplikasi Kelas I Versi 10.4R
2. Aplikasi Kelas IV Versi 10.4R

Semoga bermanfaat.

Aplikasi ini didapatkan dari Balai Diklat Kementrian Agama Jawa Tengah.

Selamat Hari Guru Nasional

TERPUJILAH WAHAI ENGKAU IBU BAPAK GURU
NAMAMU AKAN SELALU HIDUP DALAM SANUBARIKU
SEMUA BAKTIMU AKAN KUUKIR DIDALAM HATIKU
SBAGAI PRASASTI TRIMAKASIHKU ‘TUK PENGABDIANMU
ENGKAU SEBAGAI PELITA DALAM KEGELAPAN
ENGKAU LAKSANA EMBUN PENYEJUK DALAM KEHAUSAN
ENGKAU PATRIOT PAHLAWAN BANGSA
TANPA TANDA JASA

Terdengar jelas lagu tersebut dinyanyikan anak-anak saat upacara peringatan Hari Guru Nasional tadi pagi. Lagu spesial yang dipersembahkan anak-anak untuk guru di seluruh nusantara. Sebagai ucapan terima kasih mereka atas pengabdian para guru dalam membimbing dan mengajari mereka. Mengajari menulis membaca dan berhitung. Dengan sabar dan ikhlas para guru akan selalu mendidik mereka.
Selesai upacara tampak salah satu siswa menghampiri dan mengajak salaman guru kemudian diciumnya tangan guru tersebut. Selamat Hari Guru Pak, Terima kasih untuk semua yang sudah bapak ajarkan kepada saya. Kemudian diikuti oleh siswa yang lain dan kepada guru-guru yang lain.

Sabtu, 22 November 2014

Mendikbud: Menjadi Guru Adalah Suatu Kehormatan

Jakarta, Kemendikbud --- Guru penuai wajah masa depan Indonesia, dan diruang kelas itulah anak-anak dipersiapkan untuk menyongsong masa depan. Oleh sebab itulah menjadi guru adalah suatu kehormatan. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Jumat (21/11/2014).
“Seiringan dengan rangkaian peringatan Hari Guru Nasional tahun 2014, izinkan saya memulai menyampaikan apresiasi kepada guru-guru kita di seluruh wilayah Indonesia yang telah mengabdi dengan sepenuh hati,” tutur Mendikbud.
Guru hadir diruang kelas mewakili seluruh masyarakat Indonesia untuk mencerdaskan, mencerahkan, dan membawa anak bangsa kepada masa depan yang lebih baik. Oleh sebab itu, dipundak guru, masyarakat Indonesia menitipkan masa depan bangsa melalui pengembangan sumberdaya manusia terdidik.
Mendikbud menekankan, pendidikan tidak hanya diselesaikan oleh pemerintah, tetapi perlu adanya pendekatan gotong royong yang memungkinkan semua pihak untuk terlibat. Dengan adanya gotong royong dan seluruh kalangan turut terlibat, maka berbagai masalah dalam pendidikan dapat diselesaikan.
“Saya mengundang seluruh masyarakat untuk datangi guru-mu, cium tangannya, ucapkan terima kasih, dan tanya kabarnya. Karena guru kita yang mencerdaskan, sehingga kita mendapatkan peningkatan kesejahteraan, dan kehidupan yang lebih baik,” pungkas Mendikbud. (Seno Hartono)

Sumber : www.kemdiknas.go.id