Angkatan 16

Jangan pernah terucap "Dulu dia sahabatku"

Menjadi Juara

Berproses agar selalu siap menghadapi segala situasi dan kondisi

To be leader

Pendidikan sebagai proses penempaan diri, jiwa, dan kepemimpinan.

Arjuna

Berharap dapat mewarisi kebaikan sikap dan sifatnya.

Resolusi

Sebagai penyemagat dan pengingat dalam menggapai cita-cita.

Wisuda

Selesai satu proses bersiap menjalani proses berikutnya.

Pramuka di Hati

Indahnya kebersamaan dan keberagaman dalam berpramuka.

Pencapaian Resolusi

1 of 5 Resolusion. "Menjadi 3 besar dalam suatu perlombaan/kompetisi"

Tampilkan postingan dengan label Karyaku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Karyaku. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 Maret 2013

PUISI



BUMI MERAH PUTIHKU
Karya : Sriyanto
Merahmu tak lagi merah
Putihmu tak lagi putih
Keberanian yang kau wariskan
Perlahan sirna ditelan zaman
Kesucian yang kau ajarkan
Perlahan lenyap diterpa nafsu

Jumat, 01 Maret 2013

Untuk Negeriku


Bangkitlah Ibu Pertiwi
                                                                     Karya ; Sriyanto

Ibu  .  .  .  .
Makin hari dirimu makin tak berdaya
Sakitmu kian parah menggerogotimu
Kaki tak lagi kuat menopang tubuhmu
Tangan tak kuasa melambai pertolongan

Rabu, 02 Mei 2012

Cerpen 2nd


CITA-CINTA PEMULUNG
Oleh. Yayan Putra

Cinta adalah sebuah kata yang berjuta makna, bagi yang sedang kasmaran rasa ini senantiasa dirasakannya setiap saat. Namun bagi yang sedang patah hati kata ini sungguh menyiksanya. Begitu juga aku, ketika aku diputuskan oleh seseorang yang sungguh aku cintai. Namun  apa daya aku hanyalah anak seorang pemulung yang miskin. Tapi apakah aku salah jika mencintai seorang gadis yang lebih dariku. Aku bukan laki-laki matre, aku benar-benar tulus mencintai gadis itu.  Memang bagiku gadis itu adalah segala-galanya, dia cantik, manis, pintar, cerdas, dan juga kaya. Bukan kekayaannya yang membuatku jatuh cinta padanya, juga bukan karena cantiknya. Tapi aku menilai gadis itu lain dari gadis umumnya. Pokoknya bedalah! Dari situlah aku cinta padanya.
Suatu ketika aku memulung di daerah kampus UKSW dari sana aku dapat banyak hasil yang bisa aku jual sehingga hari ini aku bisa makan lebih enak dan lebih baik. Selasai memulung aku bergegas pulang agar aku bisa lebih cepat menjual hasilnya sehingga bisa cepat pula aku membeli makanan untuk ibuku yang sudah dua hari tidak makan. Karena terburu-buru aku menabrak seorang gadis. “maaf mbak” kataku padanya. “Maaf-maaf, kalau jalan pake mata donk, minta maaf memang mudah, lihat ni bajuku jadi kotor” gadis itu marah.
 “Sekali lagi maaf mbak tidak perlu marah-marah kaya gitu, entar cepet tua lho” bujukku.
 “Mau tua kek, mau ga kek bukan urusan kamu” jawab gadis itu masih marah.

Sabtu, 21 April 2012

Cerpen 1st

SEPARUH HIDUPKU
                                                                                                            Oleh : Yayan Putra.

Matahari mulai menyembunyikan wajahnya ketika aku hendak berangkat ke kampus. Aku ingin mencari tugas di internet. Ya mumpung ada kesempatan, aku hot spot-an aja lebih gratis dan hemat biaya. Namun di tengah perjalanan aku mendapat sms dari kakak Syifa. “ Ini kakaknya Syifa,  Tolong segera ke rumah sakit karena Syifa sedang kritis!!” seketika itu kuurungkan niatku ke kempus. Aku putar haluan untuk segera meluncur ke rumah sakit. Di perjalanan hatiku tidak tenang. Perasaan kemarin waktu ketemu dia baik-baik saja, tidak kelihatan kalau sedang sakit. Apa gerangan yang sedang  menimpa Syifa?
            Aku parkirkan sepeda motorku dan segera aku menuju ICU. Di sana aku bertemu dengan buleknya. “Ibu siapanya Syifa?” tanyaku,
“ Aku buleknya Syifa, kamu siapa?” jawab Bulek Syifa.
“ Saya teman Syifa Bulek, tadi dapat sms kalau Syifa masuk rumah sakit dan sedang kritis.balasku khawatir.
“ Siapa yang sms kamu perasaan aku belum ngasih tahu teman-temannya” tanya Bulek.
“ Tadi dia bilang kalau kakaknya Syifa begitu.” beberapa saat kemudian datang kakak Syifa,
“ Cepat sekali datangnya Sya, perasaan barusan aja kau sms-nya” tanya Kak Akhdan kakaknya Syifa.
“ Iya kak, tadi ada niat ke kampus jadi udah di jalan, ya langsung saja ke sini. Bagaimana keadaan Syifa? Apa yang terjadi? Perasaan kemarin dia baik-baik saja.”
“ Kita juga belum tahu apa yang terjadi, tiba-tiba saja tadi dia jatuh dan tak sadarkan diri, makanya langsung saja kami bawa ke rumah sakit.” jelas Kak Akhdan.
            Lima belas menit kemudian Syifa dipindah ke kamar pasien. “ Gimana keadaanya, Dok? “ tanya Bulek penasaran.
“ Maaf kami belum bisa memastikan apa yang sedang di alami oleh pasien. Pemeriksaan sementara menunjukkan kalau ginjal pasien terganggu. Untuk hasil yang pasti harus menunggu cek Rongent dulu, dan Rongent bisa dilaksanakan setelah ada persetujuan dari keluarga pasien” jelas Dokter.
“ Baik Dok, Rongent bisa dilaksanakan.” tanpa fikir panjang Bulek langsung menyetujui tawaran dokter.
“ Kira-kira kapan itu bisa dilakukan Dok?”
Insya Allah besok pagi sudah bisa”
            Jam menunjukkan angka sembilan ketika bapak dan ibu Syifa sampai di rumah sakit. Kusambut mereka kemudian ku salami dan ku cium tangan mereka. Mungkin mereka bertanya-tanya, siapa aku. Tapi rasa penasaran terhadap anaknya jauh lebih besar jadi langsung saja mereka menanyakan kabar anaknya. Bulek menjelaskan apa yang diterangkan dokter tadi, mereka paham dan setuju. Aku menunggu Syifa sampai ia tersadar bersama keluarga. Aku duduk di samping tempat tidurnya. Pukul sepuluh dia menggerakkan jarinya, akhirnya tersadar. Otomatis yang langsung Ia lihat adalah aku yang duduk di sampingnya.
“ Mas, kok sampean? Aku di mana?” tanya Syifa dengan suara parau.
“ Iya ini aku, kamu sedang di rumah sakit, kata bulek kamu tadi jatuh hingga tak sadarkan diri dan langsung saja di bawa ke sini” wajahnya yang manis sekarang kelihatan kuyu, lemas sekali. Ada infuse yang menancap di lengan kirinya.
“ Sudahlah kamu istirahat dulu, jangan banyak gerak!”

DEFINISI CINTA


Cinta adalah kekuatan yang mampu
Mengubah duri jadi mawar,
Mengubah cuka jadi anggur,
Mengubah malang jadi untung,
Mengubah sedih jadi riang,
Mengubah setan jadi nabi,
Mengubah iblis jadi malaikat,
Mengubah sakit jadi sehat,
Mengubah kikir jadi dermawan,
Mengubah kandang jadi taman,
Mengubah penjara jadi istana,
Mengubah amarah  jadi ramah,
Mengubah musibah jadi muhibah,
Itulah cinta.
( kata Husna dalam “ Ketika Cinta Bertasbih” )


Bidadari Surga


Bidadari surga yang dikirim Allah…
            Jangan sedetikpun kau tinggalkan aku
            Ingatkan ketika ku salah
            Nasehati ku ketika bermasalah
            Tegur aku ketika lalai
Dengan kecantikanmu kau sinari
Hati ku……
Dengan akhlak mu kau terangi
Hari-hari ku…..
Kepandaianmu membimbingku
Untuk senantiasa di jalan NYA
                        Wahai Bidadari,… ijinkan aku
                        Menemanimu di dunia dan di surga
                       
(4 Fafa=FaWa-anaya “Farikhatul Walidah”)

Aku


Aku….
Bukanlah malaikat yang tak punya nafsu,
Aku….
Bukanlah nabi yang terjaga dari dosa,
Aku….
Bukanlah Patih Gajah Mada yang mampu menakhlukkan Nusantara,
Aku…
Juga bukanlah Bandung bondhowoso yang mampu membangun seribu candi
Dalam waktu semalam,
Aku…
Bukanlah arsitek yang bisa merancang gedung megah dan mentereng
Aku!
Aku!
Aku! Iya…..
Aku adalah aku!
Yang bukan Malaikat, bukan Nabi, bukan Patih Gajah Mada, bukan Bandung Bondhowoso, dan  bukan pula Arsitek.
Aku adalah aku!
Yang akan senatiasa berusaha mengendalikan nafsu, mengurangi dosa, menaklukkan diri sendiri, membangun semangat berkarya, dan yang akan senantiasa merancang masa depan yang gemilang.
Fiddini waddunya wal akhirah….